Ef. Ote. O
Ef. Ote. O
  • Home
  • Kenapa Efo.teo?
  • Contact?
  • Konten Foto
    • Kamera Analog
    • Mirrorless
  • Sitemaps
  • Privacy Policy
Disposable Cam Kodak Funsaver

Haloha hay, hay.

Bagaimana hari seninnya? Apakah membosankan seperti biasa? Atau justru memompa adrenalin karena ada presentasi dadakan dari kantor? Apapun itu berbahagialah ya, karena hidup masih berjalan menerus entah mau bagaimanapun kabarmu hari ini, besok, atau lusa.

Bebas aja sih.

Saya tidak ada hak untuk mengatur melulu yuhuy.

Seperti biasa, karena blog ini segementasi pasarnya adalah untuk para penikmat fotografi, walaupun si penulisnya nggak jago-jago amat memotreti dan berbekal kesotoyan yang meyakinkan, tapi nggapapa juga lah. Sama-sama belajar saja kan ya ya ya okay. Saya akan kembali membahas masalah review kamera analog.

Ehe.

Kayaknya pembahasan review kamera analog ini nggak akan ada habisnya, mengingat beragamnya jenis kamera analog di muka bumi ini, baik yang masih tersedia atau sudah musnah adanya. Tapi karena ku menyukainya, ya ku kan menulisnya dengan bahagia dong. Mungkin kalian yang tidak sengaja menyasar di sini saja yang pasti akan kebosanan. Jadi ya, maaf saja.

Okay, kali ini kamera analog yang akan saya bahas adalah Kodak Funsaver, salah satu kamera analog yang pernah dipake oleh Kai Exo maupun Gigi Hadid.

Kai Exo Menggunakan Kamera Analog Kodak Funsaver
Gigi Hadid Menggunakan Kamera Analog Kodak Funsaver

Macho, bukan?

Ya enggak juga sih, namanya kamera analog gitu kan diperjual-belikan dengan bebas, jadi siapapun bisa menggunakannya. Entah itu Kai Exo, Gigi Hadid, ataupun dirimu.

Ehe.

Review Kamera Analog Disposable Kodak Funsaver

Apa itu Disposable Kodak Funsaver?

Tata Cara Penggunaan Kamera Analog Disposable Cam Kodak Funsaver

Pada hakikatnya, Kamera Analog jenis disposable macem Kodak Funsaver ini adalah salah satu kamera analog yang hanya sekali pakai saja. Lalu setelah kamera analog tersebut habis framenya, dicuci, dan muncul hasil, kamera analog disposable kodak funsaver ini buat apa? Ya bebas, sih. Ada yang langsung dibuang, dan ada pula yang menjadi hiasan kamar.

Baca juga : Review Disposable Cam Fujifilm Simple Ace

Dari yang saya ketahui, kenapa kamera analog disposable kodak funsaver ini diciptakan itu awalnya adalah untuk memberikan kemudahan kepada para traveler di muka bumi ini, yang nggak mau ribet-ribet pergi ke jepang atau korea gitu sambil bawa kamera atau mungkin kameranya ketinggalan. Disaat hal itu terjadi, kalian para traveler tidak usah risau dan kebingungan untuk mengabadikan momen, mengingat di kaki lima-kali limanya korea atau jepang sana itu, kamera analog disposable kodak funsaver ini dijual belikan dengan melimpah.

Aman dah pokoknya.

Jadi gitu kira-kira kenapa kamera analog disposable kodak funsaver ini diciptakan.

Kita yang mungkin sudah memiliki kamera biasa dan tidak kesusahan membawanya atau tidak akan kelupaan bawa kamera tersebut, mungkin melihat fenomena ini sangat aneh. Ngapain beli kamera yang nantinya dibuang kembali. Tapi, tapi, tapi, kamu nggak boleh menghakimi kebiasaan, budaya, atau solusi yang dibuat oleh seseorang.

Eh, iya ga sih? Ehe.

Kelebihan Disposable Cam Kodak Funsaver

Kelebihan Kamera Analog Disposable Cam Kodak Funsaver
Seperti biasa dan cukup membosankan, jika membahas masalah review kamera analog, pasti hal yang akan tercetus di subheadingnya adalah perihal kelebihan dan kekurangan serta faktor lain-lainnya. Nah, saat ini, kita sudah masuk ke pembahasan kelebihan dari kamera analog disposable kodak funsaver nih.

Sebagaimana kita ketahui bersama, jika merunut dari bentuk dan desain kamera analog disposable cam kodak funsaver ini, kita bisa menilai bahwa kelebihan disposable cam kodak funsaver ini adalah dari bentuknya yang imut gemas menggemaskan seperti mantan yang sudah dinikahi orang. Selain bentuk, kepraktisan yang diberikan oleh disposable cam kodak funsaver ini juga layak diperhitungkan.

Bagaimana tidak? Kalian tinggal membelinya saja, jepret, ambil roll filmnya, cuci, dan hasil pun muncul. Kalian tidak perlu susah-susah melakukan demo pada negara atau mengkritik kebijakan-kebijakan pemerintah, meskipun sepertinya itu diperlukan juga sebenarnya.

Ehe.

Kekurangan Disposable Cam Kodak Funsaver

Kekurangan Kamera Analog Disposable Cam Kodak Funsaver

Berbicara masalah kekurangan dari disposable cam kodak funsaver ini, sebenarnya hampir bersinggungan dengan kelebihan yang saya jabarkan di atas. Kenapa demikian? Karena penilaian kelebihan-kekurangan akan suatu produk dari masing-masing orang itu sering kontradiktif. Nggak mau ribet juga sih sebenernya.

Jadi, ya bisa dibilang kekurangan itu antiheronya kelebihan.

Baca juga : Review Kamera Analog Hikari Cam

Berdasarkan teori tersebut, maka ku bisa menyatakan bahwa kekurangan disposable cam kodak funsaver ini adalah dari segi harga yang relatif mahal untuk kamera yang hanya sekali pakai. Maksudnya begini, kalau kita mengeluarkan duit sebesar dua ratus ribuan ke atas, tapi hanya bisa dipake motret sekali sebanyak 27 exposure (untuk yang membeli disposable cam kodak funsaver yang 27 exp ya) lalu habis itu dibuang, dan masih mengeluarkan biaya cuci sebesar Rp. 50.000, lebih baik beli kamera analog biasa yang reusable dan beli roll film secara berulang, gak sih?

Tapi untuk orang tajir dan yang pengen nyoba sekali doang sih, itu nggak masalah juga ya.

Ya bebas saja seh sebenarnya.

Saya hanya ingin mengisi subheading perihal kekurangan saja kok, wlek.

Ehe.

Hasil Foto Kamera Analog Disposable Cam Kodak Funsaver

Saya yakin, hal yang paling menyenangkan atau yang paling dinanti-nanti dari review kamera analog adalah melihat hasil foto dari kamera analog tersebut, kan?

Hehe, saya mah paham.

Maka dari itu, saya di sini akan menjabarkan mengenai bagaimana hasil foto kamera analog disposable cam kodak funsaver.

Penasaran?

Nih, silakan dilihat-lihat terlebih dahulu yuhuy.

Source : lomography/missxparamount
Source : lomography/innezo
Source : lomograpy/leblah
Source : lomography/mattcomefromhellkitchen
Source : lomography/tsingtao

Harga Kamera Analog Disposable Cam Kodak Funsaver

Harga Kamera Analog Disposable Cam Kodak Funsaver

Setelah melihat kekurangan, kelebihan, hasil foto, dan penjabaran mengenai kamera analog disposable cam kodak funsaver, tentu saya yakin ada satu atau dua orang yang tertarik lalu ingin mencobai membeli kamera analog disposable cam kodak funsaver ini.

Baca juga : Review Kamera Analog FMO Cam By Filmonkish

Oleh karena itu, karena saya anaknya agak baik, maka saya akan memberikan penjabaran mengenai harga pasaran dari kamera analog disposable cam kodak funsaver ini.

Yuhuy,

Jadi, untuk harga kamera analog disposable cam kodak funsaver ini berkisar di angka Rp. 265.000,-. Angka tersebut tentu saja bisa dibilang angka rerata, karena ada juga yang menjual lebih murah jika memang si penjual baiq. Tapi ada juga yang pasti menjual lebih mahal, karena sasaran empuknya adala para pemula pemain analog yang kurang mengerti harga.

Maka dari itu, saya ada di sini untuk memberikan semacam barikade kenormalan akan harga kamera analog di bumi. Gila, keren sekali saya. Padahal tidak juga. Ehe

Udah ah, saya banyak basa-basi saja. Ketemu lagi lain lagi kapan-kapan di pembahasan kamera analog dan pereviewannya ya.

Love you uhuy!

 

Tempat Cuci Film Kamera Analog Bekasi : Kalotipe Lab

Wohoyohoy,

Kembali lagi ke sebuah tulisan yang asal-asalan tapi yang penting inti dari isinya adalah ada. Eh, walau tetep nggak jelas juga sih. Tapi nggak apa, kalau kalian males untuk membaca, langsung saja cari intinya di bawah ya, soalnya bisa kuyakinkan bahwa judul dengan isi akan saling relate, hanya saja ku akan ada banyak basa-basinya saja.

Tenang, ya.

Rekomendasi Kamera Analog Untuk Pemula

Yuhuy,

Sepertinya ku sedang rajin-rajinnya dalam menuliskan sesuatu nih. Tapi sebenernya kayak bosen dan ngga tau lagi mau ngapain gitu sih ehe-ehe. Akhirnya ya begini, menulis selalu menjadi pelarian yang macho untukku.

Selagi masih bisa, mari menyisihkan kenang dan memberi ruang untuk membagi informasi yang kuketahui. Jika nanti sudah tidak bisa, yang kulakukan ya tidak ada alias tidak asik juga ya.

Oh iya, sebenarnya ku bertanya-tanya sih, blog ini ada yang membaca atau tidak ya? Jika ada, terima kasih sekali loh. Jika tidak, ya anggap saja ku sedang bermonolog dengan sendiri. Asik juga ternyata, tapi tidak sih. Nggak ada interaksi yang berarti huhu.

Kemarin kalau nggak salah sempat ada teman yang bertanya terkait rekomendasi kamera analog yang cocok untuk pemula gitu ya? Okay, karena aku anaknya sangat baik dan sedang selo adanya, maka aku akan menuliskannya untukmu di sini.

Yuk dibuat headingnya terlebih dahulu.

Ehe.

Rekomendasi Kamera Analog yang Cocok untuk Pemula 

Rekomendasi Kamera Analog Untuk Pemula

Sebagaimana yang kita ketahui bersama, kamera analog itu ada banyak sekali jenis, bentuk, merk, dan model penggunaannya. Masing-masing dari kamera analog tersebut juga punya keunggulan dan kekurangannya, pun juga punya harga yang berbeda-beda.

Oleh karena itu, jika ku diminta untuk menuliskan terkait kamera analog yang cocok untuk pemula, tentu itu sungguh lumayan sulit untukku ya, mengingat masing-masing orang itu punya kesukaan dan tipe yang berbeda-beda.

Berlatar belakang dari hal tersebutlah, maka penulisan tentang rekomendasi kamera analog yang cocok untuk pemula ini akan kutulis berdasarkan dari pengalaman yang ku lalui dalam menggunakan kamera analog dulu ya?

Ciaw!

Kamera Analog yang Cocok untuk Pemula adalah Kamera Analog yang Murah

Rekomendasi Kamera Analog Untuk Pemula

Entah kenapa, dari dulu ku selalu beranggapan jika ku hendak mencoba untuk mempelajari sesuatu, ku harus bisa mendapatkan barang yang akan kucoba untuk bahan belajar. Nah, ini berlaku untukku ketika belajar main kamera analog. 

Baca juga : Review Kamera Analog Kodak M38

Kala itu, kamera analog yang pertama kali kupunya adalah fujifilm zo. Ku membeli dengan nominal sebesar Rp. 100.000 saja. Alasan kenapa fujifilm zo yang merupakan kamera analog jenis point and shoot biasa menjadi kamera pertama untukku belajar adalah karena harganya murah. Yap, karena murah, suatu saat nanti jika kamera ini rusak dan ku sebagai pemula sudah cukup mahir dan paham akan penggunaan kamera analog, ya tinggal beli lagi tanpa ada yang terbebani. Gitu.

Fujifilm Zo kugunakan untuk memahami konsep shutter, rewind, thumbwind, kebakar atau tidaknya suatu film, dan lain-lainnya. Setelah semuanya paham dan hasil jepretanku menggunakan kamera tersebut sudah cukup banyak, lantas akhirnya ku beralih untuk berpindah kamera analog lagi ke model yang lebih rumit, seperti rangefinder maupun SLR.

Begitu.

Kamera Analog yang Cocok untuk Pemula adalah Kamera Analog yang Simpel

Rekomendasi Kamera Analog Untuk Pemula

Sebenarnya, point kedua ini masih berkaitan dengan point ke satu yang ku bahas di atas. Kenapa demikian? Karena bisa dibilang, kamera analog yang simpel itu tentu saja memiliki harga jual yang relatif murah dan banyak di pasaran.

Untuk jenis kamera analog yang simpel ini biasanya tergolong dalam satu kamera berjenis point and shoot. Nah, ini banyaaaaaak banget yang menjajakannya di pasaran. Harganya pun beragam, ada yang lima puluh ribuan sampai ada yang satu jutaan.

Kamera analog untuk pemula yang tergolong simpel ini pun juga terbagi dalam dua hal, yaitu manual thumb winding dan juga automatic motordrive. Bebas juga tuh, kalian suka yang gimana. Semua tentu punya kekurangan dan kelebihannya ya.

Kelebihan menggunakan kamera analog point and shoot manual thumbwinding adalah, dia bisa digunakan tanpa battery, jadi ketika kamu lagi hunting foto lalu lupa bawa battery atau batterynya habis, kalian tidak perlu panik dan santai saja. Kekurangannya, ya jempol kalian akan banyak bekerja untuk mindah frame. Gitu aja sih.

Kelebihan menggunakan kamera analog automatic motordive adalah, motretnya jauh lebih mudah karena perpindahan antar frame satu ke frame berikutnya dilakukan oleh mesin. Kekurangannya, ya kamera ini sangat bergantung sekali dengan battery. Jadi ketika nggak bawa battery, ya wassalam saja. Ehe

Kamera Analog yang Cocok untuk Pemula adalah Kamera Analog yang sudah Kalian Punya

Rekomendasi Kamera Analog Untuk Pemula

Ehe, kalau ini mah iyalah ya.

Masa iya, kalian yang baru mau nyoba pake kamera analog, eh, sampai sekarang kamera analognya nggak ada.

Baca juga : Review Kamera Analog Disposable Cam

Maka dari itu, coba beli dan pake kamera yang sudah kalian punya. Apapun itu, mau itu peninggalan orang tua, mau itu hadiah, mau itu yang kalian beli pake uang tabungan, semuanya dicoba saja. Pelajari gimana konsep penggunaannya dan pahami cara kerja si kamera analog tersebut. Niscaya semua nanti akan terbiasa dan kalian akan paham dengan sendirinya.

Begitu.

Rekomendasi Merk dan Jenis Kamera Analog yang Bisa dibeli Oleh Pemula

Rekomendasi Merk Kamera Analog Untuk Pemula

Nah, karena di atas ku sudah menjabarkan detail panjang lebar perihal pemilihan kamera analog, maka sekarang ku akan memberikan penjabaran tentang rekomendasi merk kamera analog yang bisa menjadi alternatif untuk kalian beli ya.

Gaskeun.

Kamera Analog Untuk Pemula : Fujifilm DL/MDL Series

Kamera Analog Fujifilm DL-8 Untuk Pemula
Kamera Analog Fujifilm Mdl-9 Untuk Pemula
Kamera Analog Fujifilm Mdl-25N untuk pemula
Kamera Analog Fujifilm Mdl-55 Untuk Pemula

Okay, beberapa pertanyaan yang banyak orang ajukan di youtube perihal merk kamera analog yang bagus untuk pemula, ku selalu mengajukan jawaban fujifilm dl/mdl series. Alasannya kenapa? Karena menurutku, kamera analog model ini cukup kokoh untuk pemula. Bahkan untuk menggunakan roll film remjet yang berat itu, kamera analog fujifilm dl/mdl series ini masih sangat kuat untuk menariknya.

Mantap bukan?

Baca juga : Review Kamera Analog Olymbus Cam

Kamera Analog Untuk Pemula : Fujifilm Point & Shoot Series

Kamera Analog Fujifilm Avec untuk Pemula
Kamera Analog Fujifilm Axion untuk Pemula
Kamera Analog Fujifilm Dic untuk Pemula
Kamera Analog Fujifilm Zo untuk Pemula

Ini sebenarnya alternatif kedua, apabila fujifilm dl/mdl series tidak dapat kebeli. Daripada membeli kamera analog merk cannonmate atau aikon yang kurang jelas kualitasnya, ku lebih menyarankan membeli kamera analog fujifilm point & shoot series, entah itu fujifilm zo, dic, flez, hip, dan lain-lainnya.

Lebih jelas kualitasnya, kalau menurutku.

Kamera Analog Untuk Pemula : Canon Prima BF Series

Kamera Analog Canon Prima Bf-7 Untuk Pemula
Kamera Analog Canon Prima Bf-80 Untuk Pemula
Kamera Analog Canon Prima Bf-90 untuk Pemula
Kamera Analog Canon Prima Bf Date untuk Pemula
Canon Prima Bf series ini hampir seangkatan sama fujifilm dl/mdl series, jadi kualitasnya juga hampir sebanding sih. Ku pernah memiliki canon prima bf80, dia dari segi body sungguh mantap abis dan untuk narik film remjet juga kuat. Jadi terasa mantap.

Pas banget deh, untuk para pemula yang ingin main kamera analog memilikinya.

Kamera Analog Untuk Pemula : Nikon Ef Series

 

Kamera Analog Nikon Ef 300 Untuk Pemula
Kamera Analog Nikon Ef 200 Untuk Pemula
Kamera Analog Nikon Ef 100 untuk Pemula
Kamera Analog Nikon Ef 400 Sv untuk Pemula

Nikon Ef Series juga bagus banget sih itungannya ini, mah. Kalau kalian punya budget lebih, disarankan membeli kamera analog jenis ini. Karena dari segi kokoh dan hasil akan memberi hasil yang maksimal.

Aku pribadi nggak pernah meragukan gimana tiga merk yang disebutkan di atas memberikan kualitas yang cihuy sih. Ehe.

Ohiya, itu dulu ya. Sebenernya, selain tiga merk kamera di atas, ada beberapa merk yang bisa menjadi alternatif, seperti misal ricoh, olympus, pentax, dan yashica. Semua bagus kok. Tapi kalau menurutku pribadi, jangan beli yang cannonmate atau aikon sih, dia merk copy-an dan kualitasnya kurang terjamin. Dari segi harga juga, hampir sama dengan tiga merk yang kusebutkan di atas. Jadi daripada beli kamera analog merk gajelas, lebih baik yang jelas sekalian bukan?

Ehe.

Terimakasih banyak.

Barokah always

Source : photographytalk.com

Haloha!

Wahaha, sudah mayan rajin nih ku menulis di sini. Sepertinya karena kesibukan yang sudah makin tiada berarti dan menumpuk sepi, maka mari mengisi dengan celoteh perihal perkameraan analog yang kusukai uhuy.

Hari ini gimana kabarnya kalian?

Baik-baik saja bukan?

Semoga demikian ya, karena diriku pun begitu dan semoga selamanya selalu.

Dalam mimpimu.

Wakaka.

Seperti yang tertera pada judul, kali ini ku akan membahas masalah roll film yang sangat cocok untuk kalian gunakan pada malam hari. Soalnya, jika kita bicara masalah pemandangan indah, gemerlap lampu yang yuhu emang selalu merenggut mata dan membesit decak kagum gitu gak sih?

Ku selalu suka sama pemandangan lampu yang gemerlap dari kota-kota atau bangunan tua gitu. Nggak tau kenapa, enak dan tenang aja gitu diliatnya. Tapi nggak yang rame gitu juga ya, karena cape sekali ku dibikinnya.

Okay, kali ini mari kubuat sebuah header tentang roll film yang ook untuk memotret di malam hari ya.

Gas!

Roll Film untuk Memotret Di Malam Hari

Source : Lomography.com

Pada dasarnya, semua roll film itu bisa digunakan untuk memotret di malam hari. Tapi, tergantung juga dari kamera yang kita gunakan. Apakah kamera tersebut ada flashnya? Apakah kamera tersebut ada pengaturan ISO-nya? Apakah bukaan lensa dari kamera yang dibawa memadai? Apakah ada pengaturan shutterspeednya? dan lain-lain sebagainya.

Tapi, jika kita membahas masalah roll film yang cocok untuk memotret di malam hari, tentu saran dariku adalah belilah roll film dengan tingkat asa yang tinggi.

Sebagai contoh, kalian bisa cari roll film yang akan kusebutkan di bawah ini :

1. Roll Film untuk Memotret di Malam Hari Menggunakan Cira Film 800

Source : Google.com

Aha, sebagian dari kalian yang mungkin memang pengguna kamera analog, pasti tidak pernah asing lagi dengan merk film bernama Cira Film ini. Yak, salah satu merk film dari Indonesia yang produknya sudah dijual-belikan di Jepang maupun Korea ini sebenarnya adalah film modifikasi dari kodak vision (film remjet) yang remjetnya dihilangkan di awal.

Apakah jadi lebih bagus? Bisa jadi iya, bisa jadi biasa saja.

Tapi paling tidak, mari kita hargai sebuah usaha dari anak bangsa karena sudah berusaha menciptakan produk yang bisa dikenal di luar negeri.

Mantap.

Baca juga : Review Cira Film 200

Nah, Cira Film 800 ini merupakan salah satu produk andalan yang sangat cepat sold outnya. Bagaimana tidak? Bisa dibilang, Cira Film 800 ini merupakan film ber-asa 800 yang paling terjangkau di antara lainnya loh. Jadi untuk kalian yang ingin mencoba memotret di malam hari, bisa dicoba menggunakan roll film ini loh ya.

Hasilnya bagus-bagus juga kok, tidak mengecewakan.

Source : Lomography.com
Source : Lomography.com
Source : Lomography.com

 

2. Roll Film untuk Memotret di Malam Hari Menggunakan Kodak Portra 800

Source : Google.com

Ajegile,

bisa dibilang, kodak portra ini merupakan salah satu jenis film idaman yang harganya lumayan mahal. Tapi, kalau kita lihat hasil-hasil yang nampak kita peroleh dari film ini, ya sebenernya sebanding juga sih. Soalnya bener-bener mantap, mulai dari tone, gradasi warna, white balance, dan lain-lainnya.

Kodak Portra adalah roll film idaman semua pengguna kamera analog deh kayaknya. Kalau ada gratisannya, kuyakin semua orang akan memilih untuk mencoba menggunakan roll film ini.

Ehe.

Baca juga : Review Kodak Gold 200

Sama seperti Cira Film 800, Kodak Portra 800 ini merupakan salah satu film yang memiliki asa cukup tinggi, yaitu 800. Tentu saja, Kodak Portra 800 sangat cocok digunakan untuk memotret di malam hari dong pun ah.

Mau lihat bagaimana sampel hasilnya?

Boleh, nih dipersilakan.

Ehe.

Source : Lomography.com
Source : Lomography.com
Source : Lomography.com

3. Roll Film untuk Memotret Di Malam Hari Menggunakan Cinestill 800T

 

Source : Google.com

Nah, ini juga salah satu film macho yang mematok harga mahal untuk pembeliannya. Tapi, meskipun pasaran film ini berada di angka Rp. 280.000, tetap saja ada orang yang mau membeli guna mencoba bagaimana hasilnya.

Dan kalau dilihat-lihat, ya bagus juga sih ya.

Kabarnya, kalau saya tidak salah mendapatkan informasi nih ya, Cinestill ini sebenarnya juga memodifikasi film kodakvision gitu loh. Jadi hampir sama kayak Cira Film 800. Tapi kalau ku disuruh menjabarkan perbedaannya, emm, kayaknya ku belum bisa menjelaskan. Tunggu saya belajar dan mencari informasi lainnya dulu ya.

Ehe.

Baca juga : Review Fuji C200

Karena Cinestill 800T ini memiliki ISO yang tinggi, sama seperti Cira Film dan Kodak Portra di atas, maka sudah jelas dong bahwa si film ini sangat pas untuk memotret di malam hari.

Ehe.

Source : Lomography.com
Source : Lomography.com
Source : Lomography.com
 

Nah, itu ya kalau misal kita membahas masalah roll film yang cocok untuk memotret di malam hari, berdasarkan asa tinggi dari roll filmnya. Selanjutnya, mungkin nanti ku akan membantu menuliskan sebuah postingan yang menjabarkan tentang tips apabila kalian ingin memotret di malam hari, namun hanya dengan film dengan asa 200 atau film-film standar lainnya.

Mau kan?

Ya nanti ya, ku istirahat dulu.

babay.

 

Kamera Analog Kodak M38

Haloha, yuhu.

Wah, lama sekali ini diriku tidak menulis tulisan di sini. Ternyata membagi waktu itu sangat sulit, apalagi untuk mereka yang memiliki pacar dua biji dan membagi waktu untuk bisa berpacaran sekaligus tanpa ketahuan ya?

Chaos sekali hidupnya. 

Ku nggak suka ribet-ribet amat sih, kalau sempet ya nulis, kalau enggak ya nanti dulu. Selama masih hidup, mari bersurvive satu-satu saja karena banyak-banyak ngapain juga, toh yang didapetin juga cuma satu. Eciye gitu.

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Yok Folo Yok

ABOUT ME

menulis apapun tentang kamera analog, roll film, dan potret yang pernah diambil entah dalam bentuk review, opini, bahkan cerita-cerita di baliknya.

SUBSCRIBE & FOLLOW

POPULAR POSTS

  • 5 Aplikasi Scanner Klise / Film Negatif Kamera Analog
  • Review Kamera Analog : Disposable Cam Simple Ace Fujifilm (Pernah Dipake Mark NCT, Loh)
  • Review Kamera Analog : Hikari Cam
  • Review Kamera Analog : Kodak M35
  • Review Kamera Analog : Kodak Ultra F9

Blog Archive

  • ►  2023 (3)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (1)
  • ▼  2022 (11)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Mei (5)
    • ▼  Januari (5)
      • Review Kamera Analog : Disposable Cam Kodak Funsaver
      • Tempat Cuci Film Kamera Analog di Bekasi yang Masi...
      • Kamera Analog yang Cocok Untuk Pemula
      • Roll Film yang Cocok Untuk Memotret Di Malam Hari
      • Review Kamera Analog : Kodak M38
  • ►  2021 (17)
    • ►  September (3)
    • ►  April (14)

efo.teo

sincerely

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates